Tujuan Pembelajaran:

1. Memahami karakteristik dan keunggulan berbagai jenis unggas.
2. Mengetahui potensi pasar dari setiap jenis unggas.
3. Mampu menganalisis peluang bisnis budi daya unggas berdasarkan jenis dan permintaan pasar.

Materi Pembelajaran:

1. Jenis-Jenis Unggas dan Karakteristiknya

• Ayam:
• Ayam Pedaging (Broiler): Tumbuh cepat, siap panen dalam 5-6 minggu, permintaan daging tinggi.
• Ayam Petelur (Layer): Produksi telur tinggi, membutuhkan pakan berkualitas, permintaan telur stabil.
• Ayam Kampung: Daging dan telur bernilai tinggi, dipelihara secara tradisional, permintaan pasar lokal tinggi.
• Bebek:
• Bebek Petelur: Produksi telur tinggi, telur bebek memiliki nilai jual lebih tinggi daripada telur ayam.
• Bebek Pedaging: Daging bebek diminati untuk olahan makanan tertentu (misalnya, bebek goreng).
• Puyuh:
• Ukuran kecil, produksi telur tinggi, telur puyuh bernilai gizi tinggi dan diminati pasar.
• Kalkun:
• Daging kalkun diminati untuk acara-acara khusus (misalnya, hari besar), harga jual tinggi.
• Burung Merpati:
• Dikembangkan untuk hobi atau balap, tetapi dagingnya juga memiliki nilai jual.

2. Potensi Pasar Berdasarkan Jenis Unggas

• Ayam:
• Pasar daging dan telur ayam sangat besar, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri.
• Ayam kampung memiliki pasar khusus karena dianggap lebih alami dan sehat.
• Bebek:
• Telur bebek memiliki pasar yang stabil, terutama untuk industri makanan dan kue.
• Daging bebek diminati untuk restoran dan rumah makan.
• Puyuh:
• Telur puyuh diminati karena nilai gizinya yang tinggi, sering digunakan untuk makanan kesehatan.
• Pasar daging puyuh masih terbatas tetapi memiliki potensi untuk dikembangkan.
• Kalkun:
• Pasar kalkun lebih spesifik, biasanya untuk acara-acara besar atau hari raya.
• Burung Merpati:
• Pasar burung merpati lebih ke hobi, tetapi dagingnya juga memiliki nilai jual di beberapa daerah.

3. Analisis Peluang Bisnis

• Permintaan Pasar: Identifikasi jenis unggas yang paling diminati di daerah setempat.
• Ketersediaan Sumber Daya: Pertimbangkan ketersediaan pakan, lahan, dan modal.
• Nilai Tambah: Cari peluang untuk mengolah produk unggas (misalnya, telur asin, daging olahan) agar memiliki nilai jual lebih tinggi.

Diskusi Kelompok Sederhana:

Topik Diskusi: “Menganalisis Potensi Pasar Jenis Unggas di Daerah Kita”

• Langkah-langkah:

1. Bagilah peserta menjadi kelompok kecil (3-5 orang per kelompok).
2. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu jenis unggas (ayam, bebek, puyuh, atau kalkun) dan menganalisis potensi pasarnya di daerah mereka.
3. Aspek yang harus diperhatikan:
   • Permintaan pasar untuk jenis unggas tersebut.
   • Tantangan dalam budi daya dan pemasaran.
   • Peluang untuk meningkatkan nilai jual (misalnya, pengolahan produk).
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisis mereka di depan kelas.
5. Diskusikan bersama tentang peluang dan tantangan yang dihadapi.

Pertanyaan Panduan Diskusi:

1. Jenis unggas apa yang paling diminati di daerah Anda? Mengapa?
2. Apa tantangan utama dalam memasarkan produk unggas?
3. Bagaimana cara meningkatkan nilai jual produk unggas?
4. Apa keunggulan jenis unggas yang Anda pilih dibandingkan jenis lainnya?

Praktik Sederhana:

Aktivitas 1: Membuat Rencana Bisnis Sederhana

• Langkah-langkah:

1. Minta setiap kelompok untuk membuat rencana bisnis sederhana berdasarkan jenis unggas yang mereka pilih.
2. Rencana bisnis harus mencakup:
   • Jenis unggas yang akan dibudidayakan.
   • Target pasar (misalnya, rumah tangga, restoran, atau industri).
   • Strategi pemasaran (misalnya, menjual langsung ke konsumen atau melalui tengkulak).
3. Presentasikan rencana bisnis tersebut di depan kelas.

Aktivitas 2: Simulasi Pemasaran Produk Unggas

• Langkah-langkah:

1. Siapkan beberapa produk unggas (bisa berupa gambar atau deskripsi).
2. Minta peserta untuk berperan sebagai penjual dan pembeli.
3. Diskusikan strategi penjualan yang efektif, seperti penentuan harga, promosi, dan distribusi.

Evaluasi:

1. Kuis Singkat:

• Sebutkan 3 jenis unggas dan produk utama yang dihasilkan!
• Apa keunggulan telur puyuh dibandingkan telur ayam?
• Mengapa kalkun memiliki pasar yang spesifik?